Komite Sosial AIPA Bahas Tiga Agenda Penting

19-09-2012 / B.K.S.A.P.

            Komite Sosial Sidang Umum Ke-33 Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA)  membahas tiga agenda penting.

Agenda pertama, meningkatkankesadaran publik dan mempromosikan masyarakat dalam program-program yang berkaitan dengan pengurangan risiko bencana dan tanggap darurat untuk mempromosikan ketahanan masyarakat terhadap bencana, Agenda ke dua, mempromosikanpengembangan dan transfer karbon rendah dan penelitian teknologi ramahlingkungan dan laporan dari pertemuan ke-9 AIFOKOM yang berlangsung di Yogyakarta pada Juli lalu.

            Dalam Sidang yang dipimpin Delegasi Indonesia Atte Sugandi menggarisbawahi pentingnya agenda ini terutama berkaitan dengan agenda Penanganan Bencana dan Teknologi Ramah Lingkungan.

            Selama dekade terakhir, katanya, akibat dari kondisi iklim dan aktivitas geologis maupun vulkanis mengakibatkan terjadinya eskalasi bencana alam di seluruh dunia.

            Sehubungan dengan hal tersebut, resiko yang timbul dari bencana alam semakin kompleks dan diperburuk perusakan  lingkungan  dan kurangnya kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dan mengurangi dampak resiko bencana alam yang mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat.

            Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi upaya pelestarian lingkungan, distribusi pertumbuhan dan keberlangsungan pembangunan di kawasan Asia Tenggara.

            Atte menambahkan, melihat kondisi itu, kita harus berperan sebagai aktor-aktor yang bertanggung jawab. Eksploitasi yang berlebihan terhadap kekayaan alam, perkembangan industrialisasi yang tidak ramah lingkungan, serta tingkat urbanisasi telah mempercepat laju produksi emisi gas, rumah kaca salah satu penyebab perubahan iklim.

            Untuk mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim, tujuan ekonomi dari para pelaku industri juga harus sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, kata Atte, pengembangan teknologi ramah lingkungan dengan emisi karbon yang rendah harus dicanangkan.  

            Atte mengatakan, para anggota parlemen memainkan peran penting dalam mempromosikan dan mendorong peningkatan kapasitas konstituennya, terutama penduduk lokal dan penduduk desa yang umumnya lebih rentan terhadap dampak bencana.

            Resiko yang hadir dari perubahan iklim dan bencana alam bersifat lintas batas negara dan oleh karena itu, menjadi tanggung jawab bersama sebagai wakli dari masyarakat Asean untuk mengakomodasi dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam upaya mengurangi resiko yang diakibatkan oleh perubahan iklim dan bencana alam.

            Atte menegaskan , Sidang AIPA ini harus bisa mendorong kerjasama yang lebih baik antara pemerintah dan parlemen Negara-negara Asean sebagai bagian penting dalam menentukan masa depan kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan. (tt)/foto:iwan armanias/parle.

BERITA TERKAIT
Perkokoh Komitmen Dukung Palestina, Mardani Temui Organisasi Kemanusiaan Peduli Palestina
04-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI semakin memperkuat dukungan terhadap perjuangan Palestina dengan merangkul berbagai...
Guatemala Tertarik Bergabung dalam Grup Kerja Sama Bilateral Indonesia
03-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menyambut baik kedatangan Duta Besar Guatemala untuk Indonesia, Maynor Jacobo...
BKSAP Perkuat Kolaborasi Kemanusiaan untuk Palestina
31-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menggelar pertemuan kedua dengan organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga kemanusiaan...
BKSAP Ajak Media Perkuat Diplomasi untuk Perlindungan PMI
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengajak media untuk berperan aktif dalam menyebarluaskan berbagai upaya...